Keuntungan (laba) merupakan
tujuan utama suatu pengusaha dalam menjalankan usahanya. Proses produksi
dilaksanakan seefisien mungkin dengan tujuan untuk meningkatkan keuntungan.
Menurut Sunaryo keuntungan
(laba) adalah selisih antaratotal pendapatan dengan total biaya, yang merupakan
insentif bagi produsen untuk melakukan produksi. Keuntungan inilah yang
mengarahkan produsen untuk mengalokasikan sumber daya ke proses produksi
tertentu.
Ada tiga pendekatan penghitungan
laba maksimum yang akan dibahas dalam memaksimumkan laba yaitu:
1.
Pendekatan
totalitas
2.
Pendekatan rata-rata
3.
Pendekatan marjinal
Pendekatan
Marjinal
(Marginal
Approach)
Analisis marginal ini mirip dengan analisis mencari kepuasan maksimum.
Analisis ini mendasarkan pada satu konsep yaitu keuntungan marginal yakni
tambahan keuntungan total sebagai akibat tambahan satu unit output. Untuk
mencari jumlah output yang menghasilkan keuntungan maksimum dapat
digunakan patokan sebagai berikut “Jika keuntungan marginal masih positif
dengan menambah satu unit output maka output harus ditambah dan apabila
keuntungan marginal negative dengan menambah satu unit output maka output harus
dikurangi sampai keuntungan atau laba marginal= 0”.
Dalam pendekatan marginal perhitungan laba dilakukan dengan membadingkan
biaya marginal (MC) dan pendapatan marginal (MR). Laba maksimum akan tercapai
pada saat MR=MC. Suatu perusahaan akan menambah keuntungannya apabila
menambah produksinya pada saat MR>MC yaitu hasil penjualan marginal
(MR) melebihi biaya marginal (MC). Dalam keadaan ini pertambahan produksi dan
penjualan akan menambah keuntungannya. Dalam keadaan sebaliknya, yaitu apabila
MR<MC, mengurangi produksi dan penjualan akan mmenambah untung. Maka
keuntungan maksimum di capai dengan keadaan di mana MR=MC berlaku.
Penjelasan Secara Matematis
π=TR-TC
Laba
maksimum tercapai bila turunan pertama fungsi π (əTR/əQ atau MR) dikurangi denga
nilai turunan pertama TC (əTC/əQ atau MC).
|
ket: π maksimum atau kerugian maksimum
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar