Jumat, 28
Maret 2014
Pedagang eceran elpiji mengeluhkan kelangkaan pasokan
tabung elpiji 3 kilo gram (kg) lantaran sedikitnya pasokan yang diterima agen. Penyebab
terjadinya kelangkaan gas elpiji ukuran 3 Kg diduga karena terjadinya pembelian
gas dalam jumlah besar. Selain itu, diduga gas tersebut akan dioplos dan dimasukan
ke tabung 12 Kg. Padahal suplai dari Pertamina berlebih.
Hal ini diungkapkan oleh menteri BUMN Dahlan Iskan, saat mengunjungi Depo Pertamina di Jalan Garuda Kota Tasikmalaya tadi siang. Selain mengunjungi Pertamina, Dahlan Iskan juga melakukan kunjungan kerja ke PT Dahana untuk melihat berbagai jenis produk yang dihasilkan seperti salah satunya bahan peledak.
"Ambilnya kalau setiap pesan 20 tabung sehari
habis. Sekarang tidak sampai paling 10 dan 15 tabung (elpiji 3 kg)," tutur
Aulia, salah satu pedagang eceran di Kampung Kecil, Jakarta Barat, Jumat
(28/3/2014).
Menurut Aulia, pasokan tabung elpiji 3 kg yang
diterima sedikit karena ada pembatasan dari agen. Sejumlah agen mengalami
kekurangan pasokan elpiji 3 kg. Aulia menuturkan, pasokan elpiji di agen
Kampung Baru, tempat ia biasa mengambil turun dari 450 elpiji 3 kg menjadi 300
elpiji 3 kg.
Selain itu, agen pun mulai menaikkan harga elpiji seiring jumlah pasokan yang menipis. Harga elpiji 3 kg naik dari Rp 14.500 menjadi Rp 15.000 per tabung.
Hal ini diungkapkan oleh menteri BUMN Dahlan Iskan, saat mengunjungi Depo Pertamina di Jalan Garuda Kota Tasikmalaya tadi siang
Aulia sendiri mengaku tak berani menaikan harga gas elpiji. Dia khawatir pelanggannya tidak mau membeli. "Ingin naikin, tapi nanti pelanggannya nggak mau. Saya jual Rp 16 ribu. Itu sudah untung dikit," kata Aulia.
Hal senada juga diakui Samsuryana (39) pengecer di Kampung Baru, Jakarta Barat. Ia juga mengeluhkan, belakangan ini tabung elpiji 3 kg sulit dicari. Bila mendapatkan elpiji 3 kg pun, dia harus menunggu karena dijatah oleh agen.
"Kalau saya tidak tahu masalahnya bagaimana. Dari agen susah kadang kalau minta, 2 hari baru sampai. Sekarang juga dijatah 10 tabung," tutur Samsuryana.
Selain itu, agen pun mulai menaikkan harga elpiji seiring jumlah pasokan yang menipis. Harga elpiji 3 kg naik dari Rp 14.500 menjadi Rp 15.000 per tabung.
Hal ini diungkapkan oleh menteri BUMN Dahlan Iskan, saat mengunjungi Depo Pertamina di Jalan Garuda Kota Tasikmalaya tadi siang
Aulia sendiri mengaku tak berani menaikan harga gas elpiji. Dia khawatir pelanggannya tidak mau membeli. "Ingin naikin, tapi nanti pelanggannya nggak mau. Saya jual Rp 16 ribu. Itu sudah untung dikit," kata Aulia.
Hal senada juga diakui Samsuryana (39) pengecer di Kampung Baru, Jakarta Barat. Ia juga mengeluhkan, belakangan ini tabung elpiji 3 kg sulit dicari. Bila mendapatkan elpiji 3 kg pun, dia harus menunggu karena dijatah oleh agen.
"Kalau saya tidak tahu masalahnya bagaimana. Dari agen susah kadang kalau minta, 2 hari baru sampai. Sekarang juga dijatah 10 tabung," tutur Samsuryana.
Samsuryana juga tak berani menaikkan harga elpiji 3 kg
meski harga elpiji sudah naik sekitar Rp 500 di agen. Saat ini dirinya menjual
Rp 17 ribu per tabung elpiji 3 kg.
(Agustina Melani)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar